1.LAKA MERE MENAIJE BEI TAMATA
Nusa menare, amiki ina kai amai silulu ete ami.
Meije hnusu bei bina sae kai nei nanae luasi keu me ndinu kena andinu. Roma me ndinu, kwetele intulu peneka eleki inai atelei.
Atelei kena niane pela ele inai keu, inai keu kai itehae bera, iteha takwali, takwali, takwali, iteha matalinu mo kwetele irani. Kwetele irani, rani, rani, rani inai tuli mo.
Inai teha bera rame. Inai tuli kena kwetele mere iranire mo. Takwali lakwai esa eleki inai hkutukeni, kwetele mere indete ai bubui pene.
Eleki kwetele ikoti lo inai be, "Ina, au ono lelie manu laka pene." Inai kutukeni eleki rani eleki iombe, "Ei, alelie laka pende?" "Iya lelie laka pene le ina alene au rani, rani, rani po aleneloko au mo, anete loko au mo, hook au ono lelie laka peneka."
Inai yombe, "Rulu lomei, rulu lomei le amu susu buai lua meije, susu buai luai meije mei namake ale."
Kwetele yombe, "Takwali pene, au suka leu moneka, au keu neka, au ribu neka, au ono lelie laka peneka."
Inai rani, rani, rani koti loko kwetele, kwetele ituli kai inai mone. Eleki kwetele ibeteke loko inai be, “Aleu noma, aleu noma le au ono lelie laka peneka. Au keu neka.
Esale meije.
Terjemahan 1 :
BURUNG KAKAKTUA BERASAL DARI MANUSIA
Ada seorang ibu pergi ke ladang bersama anaknya yang masih kecil. Setibanya di kebun, anaknya sudah mengantuk lalu ibunya menidurkan dia di rumah kebun.
Sesudah itu ibunya pergi menanam talas. Ketika anaknya terbangun lalu menangis, ibunya tidak peduli.
Ia terus menanam talas dan tidak mempedulikan anaknya yang sedang menangis tersedu-sedu. Lama sekali anaknya menangis. Ibu itu terkejut sewaktu ia mendengar anaknya menangis di atas pohon.
Anak itu berteriak kepada ibunya, "Ibu, aku sudah berubah menjadi burung kakaktua." Lalu ibunya menangis serta berkata, "Anakku tersayang mengapa engkau berubah menjadi burung kakaktua?" Anaknya menjawab, "Sebab aku menangis terus menerus tetapi ibu tidak mempedulikanku, ibu tidak sayang padaku, akhirnya aku menjadi burung kakaktua."
Ibunya berkata, "Turunlah kemari anakku, kedua susu ibumu ini sedang menunggu engkau." Anaknya menjawab, "Sudah terlambat ibu.
Aku tidak mau turun lagi, aku mau pergi, aku mau terbang, aku telah berubah menjadi burung kakaktua."
Lalu ibunya terus menangis memanggil anaknya tetapi anaknya berkata kepada ibunya, "Ibu pulang saja, aku sudah menjadi burung kakaktua, sekarang aku mau pergi." Lalu burung kakaktua itu terbang dan ibu itu pulang dengan sedih.
Selesai
Meije hnusu bei bina sae kai nei nanae luasi keu me ndinu kena andinu. Roma me ndinu, kwetele intulu peneka eleki inai atelei.
Atelei kena niane pela ele inai keu, inai keu kai itehae bera, iteha takwali, takwali, takwali, iteha matalinu mo kwetele irani. Kwetele irani, rani, rani, rani inai tuli mo.
Inai teha bera rame. Inai tuli kena kwetele mere iranire mo. Takwali lakwai esa eleki inai hkutukeni, kwetele mere indete ai bubui pene.
Eleki kwetele ikoti lo inai be, "Ina, au ono lelie manu laka pene." Inai kutukeni eleki rani eleki iombe, "Ei, alelie laka pende?" "Iya lelie laka pene le ina alene au rani, rani, rani po aleneloko au mo, anete loko au mo, hook au ono lelie laka peneka."
Inai yombe, "Rulu lomei, rulu lomei le amu susu buai lua meije, susu buai luai meije mei namake ale."
Kwetele yombe, "Takwali pene, au suka leu moneka, au keu neka, au ribu neka, au ono lelie laka peneka."
Inai rani, rani, rani koti loko kwetele, kwetele ituli kai inai mone. Eleki kwetele ibeteke loko inai be, “Aleu noma, aleu noma le au ono lelie laka peneka. Au keu neka.
Esale meije.
Terjemahan 1 :
BURUNG KAKAKTUA BERASAL DARI MANUSIA
Ada seorang ibu pergi ke ladang bersama anaknya yang masih kecil. Setibanya di kebun, anaknya sudah mengantuk lalu ibunya menidurkan dia di rumah kebun.
Sesudah itu ibunya pergi menanam talas. Ketika anaknya terbangun lalu menangis, ibunya tidak peduli.
Ia terus menanam talas dan tidak mempedulikan anaknya yang sedang menangis tersedu-sedu. Lama sekali anaknya menangis. Ibu itu terkejut sewaktu ia mendengar anaknya menangis di atas pohon.
Anak itu berteriak kepada ibunya, "Ibu, aku sudah berubah menjadi burung kakaktua." Lalu ibunya menangis serta berkata, "Anakku tersayang mengapa engkau berubah menjadi burung kakaktua?" Anaknya menjawab, "Sebab aku menangis terus menerus tetapi ibu tidak mempedulikanku, ibu tidak sayang padaku, akhirnya aku menjadi burung kakaktua."
Ibunya berkata, "Turunlah kemari anakku, kedua susu ibumu ini sedang menunggu engkau." Anaknya menjawab, "Sudah terlambat ibu.
Aku tidak mau turun lagi, aku mau pergi, aku mau terbang, aku telah berubah menjadi burung kakaktua."
Lalu ibunya terus menangis memanggil anaknya tetapi anaknya berkata kepada ibunya, "Ibu pulang saja, aku sudah menjadi burung kakaktua, sekarang aku mau pergi." Lalu burung kakaktua itu terbang dan ibu itu pulang dengan sedih.
Selesai
2.HNUSU PONE KAI KESI
Hnusu Pone kai Kesi.
Pone kai kesi lualu tetue lomai kena kwele leini eleki lualu ono sopate kai lomai. Eleki lualu tetue buka inai sae eleki lualu beteke loko bukare be, "Kwali imi bokala o?" Eleki bukare ralake be, "Ami boka titinai." Eleki kesire beteke loko bukare be, "Hoko imi siri kai imi arara bei mei teba roma mpai teba, leke au neheke imi. Eleki bukaru arara bei mei teba roma mpai kwele tebai. Eleki pone kbuni yo kesire neheke bukaru ebua kena buka muline papela inai roma mpai kwele tebai. Eleki kesire beteke loko bukaru be, "Au lemake loko imi leke au supu lalane lomei teba." Eleki bukaru nasu po ukerike kena kesire moneka.
Esalere.
Terjemahan 2 :
CERITA PENYU DAN MONYET
Penyu dan Monyet bertemu di tepi sungai lalu mereka bersahabat.
Kemudian mereka bertemu dengan seekor buaya lalu mereka berkata kepada buaya itu, "Saudara, apakah kalian banyak?" Lalu buaya menjawab, "Kami sangat banyak." Lalu monyet berkata kepada buaya, "Coba kalian berbaris di atas permukaan air dengan teratur dari sini sampai ke seberang supaya saya menghitung kalian." Lalu buaya-buaya mulai berjejer di permukaan air dari tempat monyet berdiri sampai ke seberang sungai. Lalu penyu bersembunyi dan monyet mulai menghitung buaya-buaya itu dengan melompat dari atas punggung buaya yang satu ke atas punggung buaya yang lain hingga sampai di seberang sungai. Kemudian monyet itu berkata kepada buaya-buaya itu, "Aku menipu kalian supaya aku mendapat jalan ke seberang sini." Buaya-buaya itu sangat marah tetapi mereka tidak dapat menangkap monyet itu.
Selesai
3. TUNI KWETE MOKWAIA LUA
Kena lakwai sae me kwete mokwaia lua esi keu lasa pia.
Luasi bita pusue pia aini, kai luasi boli tumane buini butu telu lesini itu.
Kai piare esi bubuije luasi obi lutikele kuru titinai, eleki luasi leu me luasi luma ne.
Luasi rue, po manane pusu peneka eleki kwalini mmenare ibeteke loko kwalini mmulire be, "Ite keu rana pelae piaru noma. Le sepo luai keu mo hoko kwelere emanu pusulu Ne."
Eleki luasi keu, luasi liku pusu piaru, kai luasi leu ne.
Luasi leu lora luma, luasi rue bulane inai kai mmenare ibeteke loko kwalini be, "Luaiki utane sae moneka, hoko akeu selu pia bubuije mina, tinake susene ekane pia bubuije peneka. Po alorau abita susene tusa inai sae po akane yake. Le akera susene kuate hoko namake kerakemu neka, nenete kwali."
Eleki ibita-bita susene bubuije isupu susena bokala peneka kai ikane ne.
Eleki takwali moneka iblake nanakwalaije musu pene, kai knikwaikeni eleki intulu kena kikule buini laleije. Takwali moneka nanakwalai sapleuke lope lebure eono lelie niakwe.
Kwalini mmenare itati-tatike nda luma yo kwalini ibusa mone, kai ineheke lalei be, "Kwaliku imata pene piseo? Mananate susukei piseo?"
Eleki ikeu lokoi ne. Kena iluake iselu kwalini nanakwalai sapaleuke lelale eono lelie niakwe pene.
Eleki kwalini ebeluasi rani lomai kai mmulire ibeteke loko kwalini be, "Aleu noma, le amuleli kena niakwe mo. Po luai lora leke au nikwa auku luma kena au rue kena mina."
Eleki luasi keu, kwalini rebe iono lelie niakwe isa lulu iale aini sae me roma ndete bubu po isupu lakwai mo. Hita irulu lope ue loko kwalini, eleki luasi keu rame lora, eleki isa lulu plara aini meije lolete, isupu lute ului esa kai ikusu kenae.
Eleki ikoti loko kwalini be, " Aleu noma le au supu luma pene."
Eleki kwete mokwai mmena mere ileu ruai ne.
Pela pene.
Terjemahan 3 :
CERITA DUA ANAK LAKI-LAKI
Suatu saat ada dua orang anak pergi menebang pohon sagu.
Mereka mengolah satu pohon sagu dan membuat tempat penampung pati sagu (tumang=amb) sebanyak tiga puluh tujuh buah.
Bagian ujung pohon sagu, mereka tutup rapat sekali, kemudian mereka pulang ke rumah mereka.
Setelah persediaan makanan mereka habis, yang kakak berkata kepada adiknya, "Kita pergi mengambil sagu-sagu sisa ya? Jika tidak air akan menghanyutkannya."
Lalu mereka pergi dan membawa pulang sagu mereka. Setelah sebulan, sang kakak berkata kepada adiknya, "Kita tidak mempunyai daging lagi, pergilah dan lihat bagian ujung pohon sagu, mungkin sudah ada ulat sagu di dalamnya. Tetapi janganlah engkau makan satu ekorpun. Sebab jika engkau memakannya engkau akan sakit, ingat ya, adikku!"
Lalu adiknya pergi. Dibukanya ujung pohon sagu itu dan mendapat banyak sekali ulat sagu lalu ia makan sebagian. Beberapa saat kemudian ia merasa badannya panas dan ia pusing lalu tidur di situ.
Tidak lama kemudian tubuhnya yang bagian bawah sudah berubah menjadi ular.
Kakak yang menunggu lama di rumah, berpikir, "Apakah adikku sudah mati? Ataukah ular berbisa sudah menggigitnya?"
Lalu ia menyusul adiknya. Waktu tiba di sana, ia melihat tubuh bagian bawah adiknya sudah menjadi ular, lalu mereka berdua saling menangisi.
Kemudian yang adik itu berkata kepada kakaknya, "Engkau pulang saja, sebab engkau tidak menjadi ular. Tetapi kita pergi kesana dulu mencari rumah untukku."
Mereka pergi lalu yang adik yang menjadi ular itu memanjat pohon kenari sampai di ujungnya tetapi tidak mendapat tempat.
Lalu ia turun dan mereka terus berjalan, lalu adiknya memanjat sepohon ...... (palaka=amb) lagi, dan ia menemukan tempat untuk tinggal ....... (layang-layang=amb) lalu ia masuk kedalamnya.
Kemudian ia berteriak kepada kakaknya, "Engkau pulang saja sebab aku sudah mendapat tempat tinggal." Kakaknyapun pulang sendirian.
Selesai.
4. LASETE ELELIE BINA BELUKE MISETE
Kena lakwai sae mokwai inai esa ikeu nikwa lasete buai.
Ikeu keu lopai iteteu lasete aini esa, ilia lolete iselu lasete buai bokala kai isa ne. Isa lolete ilene lepate behe bere ami meije mo, le ami mise mo, po sa dame lotete loko sie misete si malete bubure.
Kai ibere lasete buai bokala kai idulu ne.
Eleki ikatuma buai bokalare kena dedine loini kai ibusa
lolete luma.
Itasokwe tauinai lutikele.
Kai iaknekae teninu bekule-sulute kai idulu lope ue ne.
Ilene lolete luma, tamata ikanuka malete luma lalei pene.
Kai ileheke be ale sia maletere?
Kai ikulu mamau lora elane ueije ilia lolete iselu bina
inai ntekite pene.
Kai isa dame lolete ibuka tau inaije, lasete buai kena
katumane sae mone.
Kai binare ibeteke loko mokwaije be ale nikwa moneka,
le au mei pene, soko ite lua kai lomai ne.
Pusu pene.
Terjemahan 4 :
LANGSAT BERUBAH MENJADI GADIS CANTIK
Pada suatu saat ada seorang lelaki pergi mencari buah langsat.
Ia berjalan-jalan dan ia melihat sepohon langsat yang banyak buahnya lalu ia memanjatnya.
Pada waktu ia memanjat, ia mendengar suara yang berasal dari buah-buah langsat, mengatakan, "Jangan mengambil kami sebab kami tidak baik, tetapi panjat saja terus ke bagian ujung pohon sebab yang paling baik adalah mereka yang di atas itu. Lalu ia mengambil banyak buah langsat lalu turun.
Ia membungkus sebagian besar buah langsat dengan daun. Pada waktu ia tiba di rumah gantungnya, ia menyembunyikannya di bawah tempayang ??? (sempe=amb).
Dia menyiapkan sisir dan kaca di rumah gantungnya lalu ia turun ke tanah.
Kemudian ia mendengar bunyi-bunyian, tanda ada orang di dalam rumah gantung itu. Dia berpikir, "Siapa sebenarnya yang ada di atas itu?"
Lalu ia mengintip ke atas melalui tangga naik, ia melihat seorang gadis cantik. Ia naik dan membuka tempayang itu ternyata tidak ada lagi langsat di dalam tempayang itu.
Lalu perempuan itu berkata kepadanya, "Jangan engkau mencari langsat itu lagi sebab inilah aku. Jadi sekarang kita harus kawin." Langsat itu sudah menjadi gadis yang cantik.
Lalu ia kawin dengan gadis itu.
Selesai.
5. HNUSU APALE KAI MARELE
Kena petu sae me apale kai marele lualu uono sobate kai lomai. Hoko lualu ubeteke kena lomai be, "Luai sope lomai mina be sire irue ndete ai bubui kai sire irue mpe tapele." Eleki lualu ukeu lopai ai ela uwei hoko utetue nunue aini elake eleki lualu sope lomai kenae. Hoko marele esa akmena kai ekabuni ndete ai bubuije hoko apale elilokole po eselu mo. Eleki erulu kai apale esa leneka hoko marele eselue le apale ela kuate. Eleki lualu uteu ete lomai hoko apale erue mpe tapele kai marele erue ndete tetu hoko ite roma meije neka.
Hnusure roma esale meije peneka.
Terjemahan 5 :
CERITA BABI DAN KUS-KUS
Pada suatu hari babi dan kus-kus bersahabat. Mereka berkata satu kepada yang lain, "Ayo kita berlomba untuk siapa yang nantinya tinggal di atas pohon dan siapa yang akan tinggal di tanah." Lalu mereka pergi ke hutan maka mereka temukan sepohon beringin yang besar lalu mereka saling berlomba di atas pohon beringin itu. Kus-kus lebih dulu naik ke atas pohon beringin itu dan bersembunyi di sana sehingga babi tidak dapat melihatnya. Lalu kus-kus turun dan babi naik tetapi kus-kus dapat melihatnya sebab babi terlalu besar. Lalu mereka putuskan untuk babi tinggal di tanah dan kus-kus tinggal di pohon, begitulah jadinya sampai sekarang.
Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar